Kamis, 14 Maret 2013

Sistem Client vs Peer to Peer


Sistem Client vs Peer to Peer, Sistem Client Server, Jaringan Peer to Peer (P2P)
Menurut jenisnya, jaringan atau hubungan antara node-node komputer dapat dibedakan menjadi dua buah, klien server dan peer to peer. Masing-masing mempunyai tujuan penggunaan, kelebihan dan kekurangan. Berikut ini pembahasan mengenai perbedaan mendasar dari kedua buah sistem tersebut.

1. Client Server
Adalah sebuah jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain, dimana ada satu komputer sebagai server dan ada atau lebih klien (workstation). Komputer server bertugas untuk menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain yang terhubung kepada jaringan. Fasilitas yang dimaksud bisa berupa service, data maupun akses.
Sistem Client Server mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang antara lain:
Kelebihan sistem client server antara lain :
  • Komputer server dapat difungsikan sebagai pusat data, sehingga komputer client dapat mengakses data secara terpusat dari satu sumber. Apabila sebuah client rusak, maka data masih terdapat di server, sehingga tidak mengganggu kinerja client jika diperlukan pergantian piranti.
  • Terdapat administrator yang akan memantau baik segi keamanan maupun administrasi jaringan, sehingga sistem akan tetap terkendali dan terkontrol. Hal-hal yang dapat mengganggu kinerja sistem dapat dihindari seminimal mungkin. Administrator di sini bisa berupa personal (orang) atau dapat juga sebuah sistem otomatis yang dirancang untuk melakukan tindakan preventif jika terjadi kegagalan sistem.
  • Sistem back up lebih baik dan terkendali. Back up data terkendali disebabkan terdapat pusat data yang ada di dalam server. Apabila pada komputer client mengalami kerusakan, maka data masih tersedia pada back up sistem yang terdapat di server. Tentu saja, hal ini sangat tergantung dari arsitektur pembuatan server sendiri.
  • Kerusakan pada client tidak berpengaruh pada server. Sistem server dapat berdiri sendiri tanpa adanya client namun sebaliknya, client tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya server. Jika sebuah client mengalami kerusakan, maka sistem terpusat yang ada di server tidak akan mengalami gangguan. Paling banter hanya sistem yang berhubungan dengan client itu saja yang bermasalah.
Kelemahan sistem client server antara lain:
  • Kelancaran kinerja jaringan sangat tergantung pada server, server memainkan peran penting pada sistem client server. Semua hal terkait dengan service, data dan jaringan sangat tergantung kepada kualitas server. Jika server mengalami gangguan, maka dapat dipastikan seluruh sistem client yang tergantung pada server tersebut akan turut mengalami gangguan juga. Namun gangguan yang terjadi pada sebuah client, tidak akan berpengaruh pada kelancara kinerja server.
  • Membutuhkan biaya yang mahal. Sebuah piranti komputer yang difungsikan sebagai server harus mempunyai spesifikasi tertentu sehingga dapat menopang beban komputasi yang tinggi. Server harus mampu melayani satu atau lebih client dengan sedikit atau tanpa gangguan sama sekali. Untuk mendapatkan kriteria piranti komputer semacam itu, tentulah dibutuhkan biaya lebih.
2. Peer to Peer
Peer to peer adalah sebuah sistem komputer yang terdiri dari beberapa komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan. Pertukaran data yang terjadi antar komputer dalam sebuah jaringan terjadi tanpa melalui perantara sebuah server. Masing-masing komputer dapat berperan sebagai server atau sebaliknya, masing-masing komputer dapat berperan sebagai client. Dua fungsi tersebut bahkan dapat berlangsung secara bersamaan.

Sistem Peer to Peer mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan, kelebihan dan kelemahan tersebut antara lain:
Kelebihan:
  • Kinerja sistem tidak tergantung kepada server. Di dalam arsitektur peer to peer tidak ada sebuah piranti server yang bertugas untuk mengontrol sistem secara terpusat. Masing-masing workstation mempunyai kedudukan yang sama, yaitu dapat menjadi client maupun server dalam waktu yang bersamaan. Tergantung dari kebutuhan sistem ketika digunakan.
  • Seluruh Workstation yang terhubung ke dalam jaringan mempunyai kedudukan sama. Dengan tanpa adanya server, maka setiap workstation mempunyai kedudukan yang seimbang. Jika sebuah piranti menyediakan data, service maupun akses terhadap komputer lain, maka bertugas sebagai server. Namun ketika sebuah piranti justru membutuhkan data, service maupun akses dari komputer lain, maka ia akan bertugas sebagai client.
  • Biaya lebih murah. Masing-masing workstation merupakan komputer independen yang dapat berupa PC rumahan yang harganya tidak terlalu tinggi. Dengan masing-masing spesifikasi workstation yang dapat ditekan harganya, maka infrastruktur peer to peer tidak akan membutuhkan biaya yang besar dalam pembuatannya.
Kelemahan:
  • Keamanan kurang terjaga. Hal tersebut disebabkan sistem keamanan ditentukan oleh masing-masing pengguna. Pengguna yang terdapat pada workstation dapat mengatur keamanan sesuai dengan kempuan dan kebutuhan mereka masing-masing. Sistem semacam ini rentan serangan dari pihak luar.
  • Troubleshooting menjadi rumit. Masing-masing komputer mempunyai spesifikasi mereka masing-masing dengan jaringan mereka masing-masing. Hal tersebut akan mempersulit pengaturan karena konfigurasi dari masing-masing elemen yang tidak standar.



sumber: http://aninditablog.wordpress.com/2012/12/17/client-server-vs-peer-to-peer/

0 komentar:

Posting Komentar

 
;